Afirmasi positif adalah sekumpulan kalimat positif yang diucapkan berulang untuk memberikan pengaruh alam bawah sadar menjadi lebih positif dan memaksimalkan potensi dalam diri.
Manfaat Afirmasi positif
Memiliki otot yang lebih kuat dan aktif.
Lebih riang dan bersemangat.
Lebih tenang dan rileks.
Menurunkan nyeri, menurunkan tekanan darah, menurunkan kecemasan
Memberikan perasaan yang nyaman, kekuatan mental
Meningkatkan kesehatan tubuh
Menjauhkan dari depresi
Menumbuhkan kepercayaan diri
Membuat lebih bahagia
Indikasi Afirmasi positif
Stres yang tidak beralasan, depresi dan perilaku defensive
Dialog diri yang negatif
Pengertian dan keyakinan yang salah
Otot tegang
Perhatian menurun akibat gangguan internal
Prinsip-prinsip Afirmasi positif
Menggunakan kata “saya” atau “aku” (kata ganti orang pertama) yang menegaskan segala harapan, keinginan, tujuan dan nilai-nilai dalam afirmasi berasal dari diri sendiri, bukan orang lain.
Afirmasi ditujukan pada waktu saat ini, agar pikiran bawah sadar memprosesnya sebagai suatu hal yang penting saat ini juga.
Kalimat afirmasi haruslah realistis sehingga pikiran lebih mudah menerimanya dan positif
Jadikan pikiran positif sebagai rutinitas atau kebiasaan dengan mengucapkan afirmasi beberapa kali dalam sehari. Ucapkan pula saat terlintas pikiran negatif
Pelaksanaan
Persiapan
Sediakan ruangan yang tenang, kursi yang nyaman dan alat tulis
Pelaksanaan
Mulailah dengan mengambil posisi duduk atau berbaring secara santai dan rileks. Atur nafas dan kondisi tubuh, gunakan daya imajinasi dan seluruh emosi.
Perhatikan suhu, cahaya, tingkat kebisingan, serta ruangan yang nyaman untuk melakukan relaksasi
Mengidentifikasi dan menuliskan perilaku, situasi, respon emosi dan pikiran negatif yang mengganggu dan memicu timbulnya stres.
Meniatkan apa yang ingin diubah dalam hidup, menetapkan tujuan dan perubahan yang ingin dicapai
Membuat kalimat pernyataan sederhana yang mencerminkan realitas tentang apa yang ingin dicapai. Buat kalimat pernyataan yang seolah-olah sudah terjadi. Contoh : gunakan kalimat : “saya merasa lebih bahagia setiap hari” bukan “saya ingin merasa lebih bahagia”
Berpikir dan berkata positif dalam keyakinan dan perasaan sebagai hal yang ingin dilihat dan dialami. Contoh : gunakan kalimat “saya merasa tenang” bukan “saya tidak ingin merasa cemas”
Lakukan secara berulang-ulang dan disertai dengan perbuatan yang realistis
Evaluasi
Dilakukan di akhir program intervesi
Observasi kembali tanda dan gejala stres
Keberhasilan afirmasi ditandai dengan penurunan tanda atau gejala stres 3. Peserta dikatakan berhasil bila mampu mengubah afirmasi diri yang negatif menjadi afirmasi diri yang positif dalam setiap sesi intervensi.
REFERENSI:
Lestari, Andi & Ahmad, Riris & Prasanto, Heru. (2017). Effect of deep breathing and positive affirmation on blood pressure in essential hypertension. Berita Kedokteran Masyarakat. 33. 219. 10.22146/bkm.16845.
Subiyo, Surati, N., Hariono, A. (2013). Hypno metafisika. Deepublish.
Wandira, S.A & Alfiano, A.G. (2021). Merubah stigma sosial pada seseorang dengan Covid-19 (Sebuah pedoman psikoterapi). Literasi Nusantara Abadi.
Rafanani, B. (2021). The magic of feeling good. Araska.